Dua Bintang Sepak Bola Dunia Kepincut Indonesia. Tapi, Mengapa Regulasi FIFA Menghentikan Mereka?
- istimewa
Cianjur – Keinginan pemain keturunan untuk membela Timnas Indonesia semakin meningkat, seiring dengan keberhasilan skuad yang dipimpin Shin Tae-yong.
Namun, sayangnya, ada aturan FIFA yang menghalangi dua pemain berbakat, Ryan Flamingo dan Joel Veltman, untuk mewujudkan ambisi mereka.
Aturan ketat yang diberlakukan FIFA terkait proses naturalisasi menjadi kendala utama bagi keduanya.
Ryan Flamingo, bek muda yang saat ini memperkuat PSV Eindhoven, mengungkapkan hasratnya untuk membela Timnas Indonesia.
Meskipun memiliki darah Indonesia dari buyutnya, Flamingo tidak memenuhi syarat untuk dinaturalisasi, karena FIFA hanya memperbolehkan keturunan yang berasal dari kakek atau nenek.
Dengan kemampuan teknis dan fisik yang solid, Flamingo sebenarnya memiliki potensi besar untuk memperkuat lini pertahanan Indonesia.
Begitu juga dengan Joel Veltman, bek handal Brighton & Hove Albion, yang telah mengungkapkan keinginannya bergabung dengan Timnas Indonesia.
Veltman, yang memiliki garis keturunan Indonesia dari ibu dan neneknya, sempat berbicara tentang hal ini pada 2019.
Sayangnya, aturan FIFA yang melarang pemain yang telah tampil lebih dari tiga kali dengan timnas senior untuk berganti negara membuatnya tidak bisa mewujudkan impian tersebut.
Veltman, yang sudah mengoleksi 28 caps bersama Timnas Belanda, tidak memenuhi persyaratan untuk membela Indonesia.
Meskipun demikian, pemain yang telah berkompetisi di kancah Eropa ini tetap menjadi sosok yang menginspirasi banyak pemain muda Indonesia.
Kisah Ryan Flamingo dan Joel Veltman menjadi bukti bahwa meski mereka tidak bisa bergabung dengan Timnas Indonesia, semangat kebangsaan tetap ada dalam diri mereka.
Prestasi mereka di dunia sepak bola Eropa juga menunjukkan bahwa Indonesia tetap menjadi bagian penting dalam perjalanan karier mereka.
Keinginan kedua pemain ini menunjukkan bahwa aturan FIFA dapat menjadi hambatan besar bagi pemain keturunan yang ingin membela Indonesia.
Namun, kisah mereka tetap menginspirasi, terutama bagi generasi muda yang bercita-cita memperkuat Timnas Garuda suatu hari nanti.