Misteri 500 Suporter Persib di Jatidiri, CEO PSIS Semarang Curiga Ada Oknum yang Bermain
- Instagram @infosemarang
Cianjur –Keberadaan 500 suporter Persib Bandung yang masuk ke Stadion Jatidiri Semarang saat laga PSIS Semarang vs Persib Bandung pada Minggu (20/8/2023) masih menjadi tanda tanya besar.
CEO PSIS Semarang, Yoyok Sukawi, mengaku masih penasaran bagaimana mereka bisa lolos dari penjagaan ketat aparat keamanan.
Yoyok menduga ada oknum yang bermain di balik peristiwa tersebut. Ia mengatakan bahwa pihaknya sudah berkoordinasi dengan pihak kepolisian untuk mengusut kasus ini.
"Kami sudah berkoordinasi dengan pihak kepolisian, kami minta agar ini diusut tuntas. Kami curiga ada oknum yang bermain, karena ini kan tidak mungkin terjadi tanpa ada yang membantu," kata Yoyok kepada wartawan, 21 Agustus 2023.
Yoyok menambahkan bahwa pihaknya sudah mengantisipasi kemungkinan adanya suporter Persib yang datang ke Semarang.
Ia mengklaim bahwa pihaknya sudah melakukan screening terhadap semua penonton yang masuk ke stadion.
"Kami sudah melakukan screening, kami tidak membiarkan orang yang tidak punya tiket masuk. Kami juga sudah membagikan gelang khusus untuk penonton PSIS. Jadi, kami heran bagaimana mereka bisa masuk," ujar Yoyok.
Yoyok juga mengungkapkan rasa kecewanya terhadap suporter Persib yang membuat kerusuhan di dalam stadion.
Ia mengatakan bahwa perbuatan mereka sangat tidak sportif dan merusak citra sepak bola Indonesia.
"Kami sangat kecewa dengan suporter Persib yang membuat kerusuhan. Mereka melempar botol, batu, dan petasan ke lapangan. Mereka juga menyerang suporter PSIS yang ada di tribun timur. Ini sangat tidak sportif dan merusak citra sepak bola Indonesia," tutur Yoyok.
Yoyok berharap agar peristiwa ini tidak terulang lagi di masa depan. Ia juga berharap agar pihak kepolisian bisa menindak tegas pelaku kerusuhan dan mengusut oknum yang diduga terlibat.
"Kami berharap agar ini tidak terulang lagi. Kami juga berharap agar pihak kepolisian bisa menindak tegas pelaku kerusuhan dan mengusut oknum yang diduga terlibat. Kami ingin agar sepak bola Indonesia bisa berjalan dengan damai dan sportif," pungkas Yoyok.