Pengakuan Korban Penganiayaan Oknum DPRD: Dipukul, Tersungkur ke Lantai hingga Hidung Keluar Darah
- VIVA.co.id
Cianjur – Perempuan berinisial AG (30) mengaku menajadi korban penganiayaan anggota DPRD di Kabupaten Takalar, Sulawesi Selatan berinisial WEP di kawasan Tebet, Jakarta Selatan.
Menurutnya, peristiwa itu terjadi pada hari Jum'at tanggal 01 September 2023, sekitar pukul 11.00 wib di Apartemen Casagrande Jl. Raya Casablanca, kelurahan Menteng Dalam, kecamatan Tebet, Jakarta Selatan.
Akibat penganiayaan yang dilakukan oleh kekasihnya tersebut dia mengalami luka memar dan babak belur
"Penganiayaan yang dilakukan oleh WEP itu terjadi pada hari Jum'at tanggal 01 sekitar pukul 11.00 Wib di Apartemen saya," jelas AG, dikutip dari VIVA Group, Minggu (3/9/2023).
Menurut dia, terjadinya aksi penganiayaan terhadap dirinya itu berawal saat WEP (pelaku) sedang melakukan kunjungan kerja di Jakarta. AG menyebutkan jika WEP memiliki utang kurang lebih Rp. 30 juta.
"Saat tiba di Jakarta, WEP kemudian mampir ke apartemen saya," tutut AG.
"Karena tanggal 1, dia waktunya gajian, jadi saya menagih utangnya karena kebetulan dia lagi ada disini. Terus saya suruh cek dulu apa gajinya sudah masuk atau belum karena WEP sudah lama tidak bayar utangnya ke aku," sambungnya.
Karena tidak terima ditagih, AG dan WEP terlibat adu mulut di dalam apartemen AG. "Awalnya aku pegang bajunya karena kesal utangnya sudah setahun lebih tidak dibayar. WEP kemudian emosi dan disitu saya dipukul sama dia. Aku pun membalasnya, karena membalas pukulannya WEP kemudian memukul saya secara membabi buta," ungkap AG.
Lebih lanjut, AG mengungkapkan, akibat pemukulan yang dilakukan WEP saat itu, ia tersungkur ke lantai hingga mimisan.
"Saya dipukul sampai tersungkur ke lantai, terus saya dipukul habis habisan sampai keluar darah dari hidung saya. Waktu dia liat saya mimisan, disitu dia berhenti memukul dan saya harap dia minta maaf, tapi ternyata saya terus dipukuli. Sampai WEP berkata, "Itu saya kasih pelajaran ke kamu kalau berani nantangin aku," jelas AG sambil Menirukan Pelaku yang memukulinya sampai mimisan.
AG pun mengakui bahwa WEP memiliki hubungan spesial (Pacaran) sejak WEP mengaku jika sudah bercerai dengan istrinya.
"Saya sama WEP pacaran sudah lama, sejak dia resmi bercerai dengan istri sahnya setahun lalu," beber AG.
AG juga menyampaikan jika aksi penganiayaan WEP bukan pertama kali dilakukan. "Bukan kali ini saja WEP pukul saya, sudah 2 sampai 3 kali, tapi saat itu masih saya maafkan. Tapi yang terakhir ini parah, masalahnya saya sampai mimisan, sampai mataku berdarah. Jadi saya tidak mau toleransi lagi untuk penganiayaan kali ini," tegasnya.
Setelah penganiayaan itu, korban menyuruh pelaku pergi dari apartemennya, lalu kemudian AG melapor ke Polres Metro Jakarta Selatan. "Saya langsung melapor ke Polres Metro Jaya dengan nomor Laporan Nomor : LP/B/629/IX/2023/SPKT/Polsek Tebet/polres Metro Jaksel/polda Metro Jaya," tutut AG.
Akibat penganiayaan yang dilakukan WEP Anggota DPRD Kabupaten Takalar tersebut, AG mengalami sejumlah luka lebam di wajahnya. "Muka saya lebam, hasil ct scannya juga tulang dahi saya ada retak ringan dan otak ada memar karena benturan,” pungkasnya.