Ponpes Al Zaytun Panji Gumilang Miliki 256 Rekening?
- tvOneNews.com
Cianjur – Pimpinan Pondok Pesantren Al-Zaytun Panji Gumilang saat ini masih menjadi perbincangan publik terkait ajaran yang di duga menyimpang, hingga Panji dilaporkan atas dugaan penistaan agama dan telah penuhi panggilan Bareskrim Polri senin, (3/7/2023) namun masih menunggu hasil dari Bareskrim polri apakah menjadi tersangka atu tidak?
Kini beredar informasi bahwa Panji Gumilang itu memiliki 256 rekening pribadi dan 30 rekening lain atas nama Ponpes Al Zaytun.
Dilansir dari kanal Youtube Al-Zaytun Official, ternyata ada sumbangan anggaran pendidikan dari negara dengan jumlah yang fantastis.
Dilansir dari tvOnenews.com ternyata aliran dana Al Zaytun meliputi sumbangan dari negara sebanyak 36,6% per tahun, dan luar biasa ternyata jika dirincikan Ponpes Al Zaytun menerima bantuan dari negara tahun 2023 sebanyak Rp43,6 miliar, diantaranya:
- PAUD: Rp31 juta.
- Madrasah Ibtidaiyah: Rp628 juta.
- Madrasah Tsanawiyah: Rp1,18 miliar.
- Madrasah Aliyah: Rp1,42 miliar.
Dilansir dari Program Apa Kabar Indonesia Malam TvOne, Mantan Kepala PPATK Yunus Husein memberikan komentar terkait fenomena ratusan rekening milik Panji Gumilang.
Mantan Kepala PPATK Yunus Husein itu menyampaikan bahwa setiap nasabah yang hendak membuka rekening bank diwajibkan menyebutkan identitas, sumber dana, dan tujuan transaksi.
“Rekening sebanyak 256 itu tidak lazim dalam dunia perbankan, saya sendiri dulu pernah jadi pemeriksa bank untuk di BI tidak pernah menemukan orang dengan rekening sebanyak itu terlalu banyak. Itu pertama,” ungkap Yunus Husein.
“Yang kedua sesuai dengan UU Pasal 19 Nomor 8 2010 mengenai PPU, kalau orang buka rekening dia harus menyebutkan identitas yang benar, sumber dana, dan tujuan dari transaksinya itu,” lanjutnya.
Pemimpin Ponpes Al Zaytun Panji Gumilang dicurigai menggunakan identitas palsu untuk membuat ratusan rekening pribadinya.
“Nah kalau dia punya 256 rekening hampir dapat dipastikan ada identitas yang tidak benar atau ada pakai nama-nama alias, nama lain, mungkin juga namapalsu,” ungkap Yunus.