Ponpes Al Zaytun Indramanyu Ngeyel, Gelar Sholat Idul Adha Perempuan di Shaf Depan

Salat Idul Adha di Ponpes Al Zaytun
Sumber :
  • Tangkapan Layar Youtube

Cianjur – Pondok Pesantren (Ponpes) Al Zaytun, Indramayu tetap bersih keras melaksanakan salat Idul Adha 1444 H dengan tetap berjarak seperti kondisi saat masi pandemi Covid-19. Adapun posisi jemaah perempuan berada sejajar dengan shaf jemaah laki-laki, namun ada satu jamaah perempuan yang menonjol ada di barisan depan.

Kegiatan itu dilaksanakan di Masjid Rahmatan Lil Alamin dan disiarkan langsung melalui akun YouTube Al Zaytun Official pada Kamis (29/6/2023)

Dalam tayangan YouTube tersebut, Panji Gumilang tetap mempertahankan shaf salat yang sebelumnya ramai dikecam telah menyalahi syariat Islam.

Seluruh jemaah tampak khusyuk mendengarkan lantunan ayat suci Alquran surat As-Shaff ayat 6 sampai 8 yang dibaca Panji Gumilang dalam salat tersebut.

Setelah melaksanakan salat, Panji Gumilang menyampaikan tausiah, dia mengajak para jemaahnya untuk bisa memaknai kehidupan beragama yang rukun.

Salat Idul Adha di Ponpes Al Zaytun

Photo :
  • Tangkapan Layar Youtube

"Agama yang kita miliki, yang dimiliki Umat Musa, Ibrahim, Nuh, Isa, Muhammad, itu syariat dari Allah SWT. Ajakan ini, dikatakan Rasulullah sangat berat diikuti orang-orang yang musyrik," kata Panji Gumilang dikutip pada Jum'at (30/6/2023).

Dia menganggap, ajaran yang dibawa Rasulullah SAW belum banyak dipahami oleh umatnya. Sebab, Nabi Muhammad memerintahkan umatnya untuk jangan bertikai dan berpecah belah dalam beragama.

"Ini juga dikehendaki dalam bernegara di Indonesia. Jangan sampai timbul perpecahan. Jangan menjadi musyrik dan ikuti petunjuk tadi," katanya.

Berdasarkan hal tersebut, Panji Gumilang menyebut Al Zaytun berusaha menciptakan persatuan, pengembangan budaya dan toleransi. “Ini adalah untuk menjalankan pesan agar tidak bertafaruk, berpecah belah dalam beragama. Agama apapun di Indonesia itu, dijamin oleh Alquran," ujar Panji Gumilang.

Terakhir, Panji menegaskan tidak boleh ada yang menciptakan perpecahan agama, tidak ada lagi yang memaki, menuduh antar umat beragama. "Bangsa Indonesia tidak boleh ditentukan oleh kekuatan tertentu di luar dasar negara, di luar konstitusi. Semua itu, untuk mewujudkan keadilan sosial yang merata," pungkasnya.

Artikel ini sudah tayang di VIVA.co.id dengan judul : Salat Idul Adha di Ponpes Al Zaytun Tetap Berjarak, Perempuan di Shaf Depan