Harga Gila! Huawei Tantang iPhone 16 dengan Ponsel Lipat Seharga US$2.800

Spesifikasi dan harga iPhone 16 Series.
Sumber :
  • Pinterest/ReviewTechno24

Cianjur – Huawei menggebrak pasar teknologi dengan peluncuran Mate XT, smartphone lipat tiga pertama yang resmi hadir di pasaran. Dengan harga fantastis mencapai US$2.800, Mate XT tidak hanya menarik perhatian tetapi juga mencetak lebih dari 5 juta pre-order dalam minggu peluncurannya—suatu prestasi yang mencengangkan di tengah persaingan sengit dengan Apple di pasar domestik.

Strategi Cerdik Melawan iPhone 16

Huawei meluncurkan Mate XT pada hari Selasa, tepat setelah Apple memperkenalkan iPhone 16. Dengan desain layar lipat yang mampu membentuk tiga segmen, Mate XT hadir sebagai inovasi yang siap mengubah permainan di pasar smartphone.

Richard Yu, Direktur Eksekutif Huawei, menyatakan bahwa pembuatan model lipat tiga ini merupakan hasil dari lima tahun kerja keras, mengatasi tantangan teknologi pada layar dan engsel untuk mewujudkan konsep yang dulunya hanya ada dalam fiksi ilmiah.

Sementara itu, meski iPhone 16 menawarkan fitur kecerdasan buatan, layanan Apple Intelligence tidak tersedia di China daratan, mengurangi daya tariknya. Penurunan pendapatan iPhone sebesar 10% dalam tiga bulan pertama 2024 juga menunjukkan betapa ketatnya persaingan di pasar China.

Perbandingan Harga dan Fitur yang Kontras

Kedua ponsel ini akan tersedia pada 20 September, tetapi dengan selisih harga yang mencolok. iPhone 16 dipasarkan dengan harga Rmb5,999 (US$843), sedangkan Mate XT memiliki harga dasar Rmb19,999, hampir US$2.000 lebih mahal.

Meskipun demikian, Huawei mencatat lebih dari 5 juta reservasi untuk berbagai model Mate XT, termasuk versi premium seharga Rmb23,999.

Jika semua reservasi tersebut terwujud dalam penjualan, Huawei berpotensi meraup lebih dari US$13 miliar. Namun, beberapa analis meragukan kemampuan Huawei untuk memenuhi jumlah produksi tersebut dalam waktu dekat.

Teknologi dan Tantangan Produksi

Mate XT merupakan model terbaru dalam jajaran produk premium Huawei, menandai kebangkitan perusahaan setelah sanksi AS pada tahun 2019 yang memaksa mereka menghentikan produksi ponsel 5G dan memisahkan lini merek Honor.

Huawei mengejutkan pasar dengan peluncuran Mate 60 yang menggunakan chip Kirin 9000S, sebagai langkah besar mengurangi ketergantungan pada teknologi asing.

Meskipun belum mengungkapkan chipset untuk Mate XT, analis memperkirakan ponsel ini menggunakan prosesor Kirin 9010 5G.

Namun, Huawei menghadapi tantangan produksi, terutama dengan mitranya, Semiconductor Manufacturing International Corporation, yang menggunakan peralatan terbatas akibat pembatasan ekspor chip dari AS. Selain itu, permintaan tinggi dan keterbatasan stok di toko-toko menunjukkan tantangan produksi yang signifikan.

Permintaan Pasar dan Keterbatasan Produksi

Meskipun menarik perhatian besar dengan pre-order, jumlah pengiriman Mate XT kemungkinan akan jauh lebih kecil. Beratnya yang 298 gram, lebih dari sepertiga lebih berat daripada iPhone 15 Pro Max, serta harga yang tinggi, membuat Mate XT bukan untuk pasar massal.

Analis memperkirakan suplai ponsel lipat tiga ini akan terbatas karena kesulitan produksi. Selain itu, ukuran besar Mate XT saat dibuka membuatnya kurang praktis untuk penggunaan satu tangan, meskipun memperkuat citra Huawei sebagai pelopor inovasi teknologi.

Sentimen Nasional dan Inovasi Teknologi

Huawei tidak hanya mengandalkan desain lipat tiga untuk menarik konsumen, tetapi juga bereksperimen dengan fitur baru, seperti kamera yang memeriksa aplikasi tabir surya secara merata.

Keberhasilan Huawei dalam segmen ponsel lipat terlihat dari pangsa pasar yang meningkat, didorong oleh peluncuran model-model sebelumnya dan tren nasional "guochao" yang mendukung merek lokal.

Pasar global untuk smartphone lipat tumbuh 49% pada kuartal pertama, dengan Huawei menggeser Samsung sebagai vendor terbesar dalam segmen ini.