Beginilah main Congklak, Lengkap dengan Nilai dan Asal Permainan

game congklak
Sumber :
  • Istimewa

Ketika biji terakhir jatuh di "rumah" pemain sendiri, mereka diberi kesempatan lagi untuk memilih biji di lubang mana pun di sisi bagiannya.

Ketika biji terakhir jatuh di salah satu lubang barisnya sendiri, semua biji di baris lawan dapat diambil dan dimasukkan ke rumah pemain tersebut. Ketika permainan selesai, pemain yang mendapatkan jumlah biji terbanyak akan menang.

Asal-usul Congklak

Dikutip dari jurnal Kearifan Lokal Permainan Congklak Sebagai Penguatan Karakter Peserta Didik Melalui Layanan Bimbingan Konseling di Sekolah oleh Indra Lacksana, pada awalnya permainan congklak sering disebut sebagai 'permainan gadis', lantaran dulu permainan ini banyak dimainkan oleh perempuan dari kalangan bangsawan. Namun, seiring perkembangan zaman, permainan congklak kemudian meluas ke masyarakat umum dan dapat dimainkan oleh siapa saja.

Sebelum bebas dimainkan oleh rakyat, ternyata permainan congklak pernah dianggap tabu dan hanya boleh dimainkan di saat berkabung. Misalnya seperti di beberapa wilayah Sulawesi, permainan congklak hanya dimainkan saat ada kerabat yang meninggal dunia. Sementara itu, di masyarakat Jawa kuno, congklak digunakan sebagai media untuk menghitung musim tanam dan musim panen.

Karena permainan congklak tersebar luas di Indonesia, tiap daerah memiliki sebutannya tersendiri. Di Jawa, congklak biasa disebut congklak atau dakon. Di Sumatera dikenal dengan nama congkak. Lalu, di Sulawesi kerap disebut Aggalacang, Mokaotan, Nogarata, atau Mokaotan. Sedangkan di daerah Lampung, congklak dikenal dengan sebutan dentuman lamban.

Makna dan Nilai Permainan Congklak