Cerita Vinin, Pemuda Inspiratif dengan Omset Rp1 Juta Sehari Jualan Indomie Chili Oil
- youtube/boyik tv
Cianjur – Seorang pemuda bernama Vinin, yang baru berusia 15 tahun, telah membuktikan bahwa usia muda bukanlah halangan untuk meraih kesuksesan dalam dunia usaha.
Vinin, yang masih duduk di bangku sekolah, memulai usaha menjual Indomie Chili Oil dengan konsep sederhana namun unik di daerah tempat tinggalnya.
Dalam akun Youtube "Boyik Tv", Kamis (12/12), dalam sehari, omset yang ia raih mampu mencapai Rp800 ribu, bahkan hingga Rp1 juta jika ditambah dengan penjualan telur dan bakso sebagai pelengkap.
“Awalnya saya jualan bukan di sini, tapi di tempat yang lebih kecil. Ketika pindah ke lokasi ini, saya kaget karena penghasilan langsung meningkat. Hari pertama saja sudah bisa dapat Rp800 ribu,” ungkap Vinin dengan antusias.
Ia tak menyangka usaha yang dirintisnya dengan sederhana bisa berkembang secepat ini.
Salah satu keunikan dari dagangan Vinin adalah penggunaan daun pokcoy sebagai pelengkap mi instannya, yang menurut pelanggan memberikan rasa lebih enak dibandingkan daun sawi biasa.
“Katanya, pokcoy ini rasanya lebih manis dan cocok untuk Indomie Chili Oil yang saya jual,” tambahnya.
Selain itu, pelanggan juga bisa memilih tingkat kepedasan sesuai selera, mulai dari sedang hingga ekstra pedas.
Dalam menjalankan usahanya, Vinin selalu memastikan bahan-bahan yang digunakan segar dan bumbu racikannya khas.
“Yang bikin beda mungkin dari bumbunya. Saya juga tambahkan sambal setan untuk yang suka pedas banget,” jelasnya.
Inovasi inilah yang membuat dagangannya selalu diminati, terutama saat akhir pekan atau ketika cuaca mendukung.
Meskipun masih muda, Vinin tidak merasa malu berjualan. Baginya, usaha ini adalah cara untuk membantu keluarganya sekaligus menabung untuk masa depan.
“Duitnya buat kebutuhan keluarga dan sedikit saya tabung. Saya nggak malu, malah bangga bisa cari uang sendiri,” katanya dengan penuh semangat.
Ketika ditanya bagaimana ia menangani banyaknya pesanan, Vinin menjelaskan bahwa ia selalu mempersiapkan air panas lebih awal agar proses memasak tidak memakan waktu lama.
“Kalau sudah matang, biasanya butuh sekitar tiga sampai lima menit untuk menyajikan. Jadi, saya selalu panaskan air terlebih dahulu biar pelanggan nggak terlalu lama menunggu,” tuturnya.
Vinin juga berbagi cerita tentang betapa ramainya usaha kecilnya saat bulan puasa.
“Kalau hari biasa, ramainya malam hari. Tapi selama bulan puasa, pembeli datang berbondong-bondong sebelum waktu berbuka. Bahkan, ada yang pesan lebih dari satu porsi untuk dibawa pulang,” ungkapnya.
Dalam sehari, Vinin mengaku bisa menjual hingga dua dus mi instan jika cuaca sedang bagus.
“Kalau lagi ramai seperti akhir pekan, saya bisa habis dua dus. Itu setara dengan 80 porsi. Kalau dihitung-hitung, omsetnya bisa tembus Rp800 ribu lebih, belum termasuk tambahan dari telur dan bakso,” ujarnya.
Meski sibuk berjualan, Vinin tetap memprioritaskan sekolah. Ia mengatur waktu dengan baik agar bisa tetap fokus pada pendidikan.
“Jualan ini cuma sampai malam, jadi masih ada waktu buat belajar. Saya nggak mau sampai ketinggalan pelajaran,” katanya tegas.
Kisah sukses Vinin menjadi inspirasi bagi banyak orang, khususnya anak muda.
Dengan kreativitas dan kerja keras, ia mampu membuktikan bahwa siapa pun bisa memulai usaha dan mencapai kesuksesan, asalkan berani mencoba dan terus berinovasi.