Profil Gus Miftah, Ulama Nyentrik yang Berdakwah di Tempat Hiburan
- Istimewa
Cianjur – Gus Miftah adalah seorang ulama, da'i, qori dan ustad yang dikenal karena berdakwah ke kaum marjinal, seperti pekerja malam, pengamen, tukang parkir dan lain-lain.
Gus Miftah juga merupakan pimpinan Pondok Pesantren Ora Aji di Sleman, Yogyakarta, yang memiliki visi untuk membina santri-santri yang berasal dari berbagai latar belakang sosial.
Gus Miftah memiliki nama lengkap Miftah Maulana Habiburrahman. Ia lahir di Lampung pada 5 Agustus 1981, dan di tahun 2023 ini ia berusia 42 tahun. Ia merupakan keturunan ke-9 Kiai Ageng Hasan Besari, pendiri Pesantren Tegalsari di Ponorogo.
Gus Miftah menempuh pendidikan di UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, tetapi tidak selesai di tahun akhir.
Ia meraih gelar Sarjana Pendidikan program studi Pendidikan Agama Islam Fakultas Agama Islam Universitas Islam Sultan Agung Semarang pada 2023.
Sewaktu kuliah, ia aktif di Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) yang berafiliasi dengan Nahdlatul Ulama (NU).
Perjalanan dakwah Gus Miftah dimulai saat usianya masih 21 tahun. Sekitar tahun 2000-an, ia sering sholat tahajud di sebuah musala sekitar Sarkem, sebuah area lokalisasi di Yogyakarta, kemudian berniatan berdakwah.
Di tempat yang dianggap "kotor" atau maksiat inilah Gus Miftah mulai berdakwah.
Gus Miftah mendapatkan curhat pekerja malam di diskotik yang ingin mengaji. Akhirnya, Gus Miftah memberanikan diri menghadap manajemen untuk mengadakan pengajian di tempat tersebut.
Berawal dari kegiatan tersebut, kajian yang diberikan Gus Miftah mulai rutin dilakukan. Meskipun awalnya mendapat banyak tantangan, tapi saat ini pekerja dunia malam sudah banyak yang menerima kehadirannya.
Hingga tak jarang, saat pengajian berlangsung sejumlah jemaah meneteskan air mata dan secara perlahan merubah perilakunya.
Setelah keluar masuk berdakwah dilingkungan malam, pada 2011, Gus Miftah mendirikan Pondok Pesantren Ora Aji di Tundan, Purwomartani, Kalasan, Sleman, Yogyakarta.
Nama pondok yang diberikanpun berbeda dengan kebanyakan nama pesantren yang biasanya menggunakan bahasa Arab.
Nama Ora Aji adalah bahasa Jawa yang berarti Tidak Berarti. Artinya, tak ada seorang pun yang berarti di mata Allah selain ketakwaan.
Selain mengasuh pondok pesantren Ora Aji, ia juga kerap menggelar pengajian umum di Pesantrennya. Selain itu, ia juga sering berdakwah di luar pesantren baik menghadiri undangan atau tempat binaannya.
Namanya mulai dikenal luas ketika video dirinya saat memberikan pengajian di salah satu kelab malam di Bali viral.
Ia juga menjadi perbincangan publik ketika menuntun presenter sekaligus YouTuber Deddy Corbuzier masuk Islam pada 2022.
Gus Miftah memiliki gaya dakwah yang santai, humoris dan menyentuh hati. Ia juga tidak segan-segan menggunakan bahasa-bahasa gaul dan populer dalam ceramahnya.
Ia mengaku tidak membeda-bedakan antara orang kaya atau miskin, pintar atau bodoh, baik atau buruk dalam menyampaikan dakwahnya.
"Kita harus bisa berdakwah dengan cara yang mudah dan menyenangkan. Kita harus bisa menyesuaikan diri dengan kondisi dan situasi. Kita harus bisa berdakwah dengan bahasa yang mereka pahami. Kita harus bisa berdakwah dengan hati yang ikhlas dan tulus," kata Gus Miftah.
Gus Miftah juga memiliki visi untuk mengembangkan dakwah digital, yaitu dengan memanfaatkan media sosial dan internet untuk menyebarkan pesan-pesan Islam yang rahmatan lil alamin.
Ia memiliki akun Instagram @gusmiftahofficial yang diikuti oleh lebih dari 5 juta pengikut. Ia juga memiliki akun YouTube Gus Miftah Official yang memiliki lebih dari 2 juta subscriber.
Gus Miftah merupakan salah satu ulama muda yang inspiratif dan berpengaruh di Indonesia. Ia berhasil menunjukkan bahwa dakwah tidak harus terbatas pada tempat-tempat formal atau konvensional, tetapi bisa dilakukan di mana saja dan kepada siapa saja.
Ia juga berhasil membuktikan bahwa dakwah tidak harus kaku atau monoton, tetapi bisa kreatif dan menyenangkan.(hen)