Ole Romeny, Jairo Riedewald, dan Mitchel Bakker: Proses Naturalisasi Timnas Indonesia Dimulai!
- istimewa
Cianjur –Pecinta olahraga di Amerika Serikat kembali memperdebatkan masalah naturalisasi pemain sepak bola.
PSSI saat ini sedang berusaha untuk meningkatkan kekuatan Timnas Indonesia dengan menghubungi tiga pemain berdarah Indonesia yang sangat berbakat.
Ole Romeny, Jairo Riedewald, dan Mitchel Bakker adalah nama-namanya.
Langkah ini, bagaimanapun, menghadapi kesulitan.
1. Para pendukung Timnas Indonesia sangat mengenal Ole Romeny.
Pemain yang kini bermain untuk Oxford United ini telah menyatakan sebelumnya bahwa dia tertarik dengan Indonesia.
Romeny menyaksikan pertandingan Kualifikasi Piala Dunia 2026 antara Timnas Indonesia dan Jepang di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK) pada November 2024.
Usianya yang baru menginjak 24 tahun menimbulkan banyak harapan.
Dengan kinerja dan posisinya saat ini, Romeny dapat menjadi pemain penting untuk Timnas Indonesia.
Selain itu, disebutkan bahwa proses naturalisasinya sudah berjalan, sehingga kemungkinannya untuk membela Skuad Garuda semakin nyata.
2. Jairo Riedewald: Pemain Serbaguna yang Menarik Perhatian Salah satu pemain lain yang menjadi perhatian PSSI adalah Jairo Riedewald. Riedewald dianggap mampu menambah kedalaman skuad dengan bermain sebagai bek atau gelandang.
PSSI telah menghubungi pemain ini secara resmi untuk meminta mereka bergabung.
PSSI sangat bersemangat untuk mendatangkan Riedewald, seperti yang ditunjukkan oleh komunikasi yang intens dan kesiapan mereka untuk menyelesaikan proses administrasi sesuai dengan peraturan yang ada.
Kehadiran Riedewald akan menciptakan keseimbangan baru di lini pertahanan dan tengah Timnas Indonesia jika berhasil.
3. Mitchel Bakker: Terhalang Regulasi FIFA Berbeda dengan dua nama sebelumnya, regulasi FIFA menghalangi Mitchel Bakker untuk membela Timnas Indonesia.
Menurut aturan FIFA, pemain yang kini bermain di Bundesliga ini tidak memiliki hubungan darah langsung dengan Indonesia.
Erick Thohir, Ketua Umum PSSI, menyatakan bahwa hambatan ini menjadi penghalang utama bagi Bakker untuk dinaturalisasi.
Meskipun kemungkinan keberhasilannya diakui cukup kecil, metode ini tetap digunakan