4 Kontroversi Ponpes Al Zaytun Indramayu, Nomor 3 Dosa Ditebus Pakai Uang 2 Juta

Pengasuh Ponpes Al Zaytun, Panji Gumilang
Sumber :
  • VIVA.co.id

Cianjur –Setelah mengalami sejumlah kontroversi, Pondok Pesantren Al-Zaytun Indramayu di Jawa Barat kembali menjadi topik hangat di media sosial. 

Kontroversi tentang Ponpes Al Zaytun sebenarnya sudah ada sejak puluhan tahun lalu, menurut laman resmi MUI. Kontroversi ini terkait erat dengan ajaran, afiliasi kelembagaan, dan gagasan keagamaan. 

Beberapa orang bahkan percaya bahwa pesantren di Desa Mekarjaya, Kecamatan Gantar, ini sesat dan menimbulkan ancaman. 

Berikut empat kontroversi utama yang terjadi di Ponpes Al Zaytun, yang mengakibatkan kecaman publik karena dianggap melanggar ajaran Islam. 

Pengasuh Ponpes Al Zaytun, Panji Gumilang

Photo :
  • VIVA.co.id

1. Satu Shaf Jemaah Sholat Laki-laki dan Perempuan

Publik sempat dihebohkan dengan sebuah video yang viral di media sosial karena memperlihatkan barisan jemaah sholat Idul Fitri laki-laki dan perempuan digabung. Selain itu, jemaah juga dibuat berjarak dengan salah satu jemaah perempuan berada di shaf paling depan. 

Dalam unggahan tersebut dijelaskan bahwa hal itu dilakukan dalam perayaan Idul Fitri di Masjid Rahmatan Lil Alamin Al-zaytun Indramayu. Mengenai video itu, perwakilan Kemenag mengatakan, Ponpes Al-Zaytun mengambil dasar hukum Surat Al Mujadalah ayat 11. 

2. Adzan Nyeleneh

Ponpes Al-Zaytun juga sempat menjadi perbincangan karena sebuah video yang memperlihatkan gaya adzan sholat Jumat yang berbeda dengan adzan pada umumnya. Video berdurasi kurang dari 1 menit itu memperlihatkan seorang muadzin yang memakai jas lengkap dan dasi biru. 

Dalam setiap lantunan azan yang dikumandangkan, selalu diikuti dengan gerakan tangan yang berbeda dari biasanya. Tampak juga para santri mengikuti lantunan tersebut dan disertai shaf yang berjarak. Muadzin juga menghadap ke arah santri bukan ke kiblat seperti biasanya. 

3. Dosa Zina Bisa Bisa Ditebus Rp2 Juta 

Terbaru, Ponpes Al-Zaytun menjadi sorotan publik setelah dikabarkan memperbolehkan santri berzina karena dosanya bisa ditebus dengan uang. Hal ini diungkap oleh Ken Setiawan, mantan tokoh Negara Islam Indonesia (NII) dalam podcast YouTube Herri Pras beberapa waktu lalu. 

Ken mengungkap secara gamblang pemahaman yang dianut Ponpes Al-Zaytun yang tidak memperbolehkan santrinya untuk berpacaran dan berzina. Namun, aturan tersebut tak berlaku untuk mereka yang memiliki uang. Karena bisa menebus dosanya dengan menggunakan uang. 

“ Gak boleh pacaran, gak boleh berzina, kalau gak punya duit. Kalau punya duit, bisa dilakukan. Nanti ada majelis hukumnya bertahkim, kena pasal sekian, kena dosa, (dengan bayar) dua juta dosanya hilang,” kata Ken Setiawan, dikutip dari kanal YouTube Herri Pras. 

4. Perkenalkan Salam Yahudi

Dalam sebuah video yang diunggah akun Instagram @say.kocak pada Minggu, 7 Mei 2023, tampak Pimpinan Ponpes Al-Zaytun, Panji Gumilang mengajak para santri untuk membawakan lagu salam Kristen yang merupakan ucapan salam untuk penganut Yahudi. 

“Saya mengajak saudara-saudara untuk mengucapkan salam yang tidak Assalamualaikum saja, sambil kita bernyanyi, saya kira yang hadir walaupun tidak pandai, tapi bisa bernyanyi. Kita ucapkan kepada sahabat kita " havenu shalom aleichem", dalam bentuk bernyanyi. Silahkan berdiri, karena ini satu suro," ujar Panji Gumilang.