Polisi Ungkap 3 Alasan Khoiri Bunuh Menantu Sendiri, Nomor 3 Bikin Greget
- Istimewa
Cianjur – Kali ini terungkap motif Khoiri yang habisi nyawa menantunya yang sedang mengandung 7 bulan di Blimbing, Desa Parerejo, Kecamatan Purwodadi, Pasuruan, Jawa Timur.
Wakapolres Pasuruan, Kompol Hari Aziz menyebutkan hasil pemeriksaan, motif pembunuhan karena pelaku gagal menyetubuhi korban.
"Saat kejadian, suami korban ini sedang interview pekerjaan. Di dalam rumah, hanya ada korban dan tersangka," katanya, Kamis 2 Oktober 2023.
1. Tak Kuat Nahan Nafsu
Sang dugaan yang sangat kuat, pelaku tak sanggup menahan hasrat seksualnya ketika melihat menantunya yang sedang mengandung dalam usia tujuh bulan keluar dari kamar mandi.
"Dari situlah, tersangka tidak bisa menahan nafsunya melihat tubuh menantunya. Tersangka langsung mendatangi korban di kamarnya," sambung Kompol Hari Aziz.
Usaha Khoiri tersebut tidak diterima dan diperlawankan oleh Fitria hingga akhirnya ia melontarkan teriakan setelah percobaan rudapaksa tersebut.
2. Mabuk Pengaruh Alkohol
Menurut polisi, Khoiri mengakui bahwa tindakannya terjadi saat dia sedang dalam pengaruh minuman beralkohol.
Sebelum insiden mengerikan itu terjadi, Khoiri juga mengaku masih terbiasa mengonsumsi minuman beralkohol hingga kehilangan kesadaran. Terlebih lagi, keadaannya adalah seorang pria yang telah kehilangan pasangannya.
"Minum TM. Sekarang masih," ucapnya.
Khoiri mengungkapkan penyesalan atas tindakannya yang telah menghilangkan nyawa menantu dan cucunya yang masih berada di dalam rahim.
Sayangnya, Khoiri tidak menunjukkan tanda-tanda penyesalan di wajahnya. Kalaupun terjadi kadang-kadang, matanya tampak fokus pada para awak media.
3. Stress, Tak Laku Jualan TV
Ketika dimintai keterangan oleh polisi, Khoiri terlihat sangat tertekan dan memberikan alasan mengapa ia membunuh menantunya yang sedang mengandung selama tujuh bulan.
Khoiri mengekspresikan penyesalannya dan mengaku merasa stres karena mencoba menjual TV tetapi tidak mendapatkan pembeli.
"Getun pak, wau sumpek pikiran kulo pak. Ngedol TV gak payu-payu kangge bayar, bingung. Akhire koyok ngene.
(Menyesal pak, tadi pikiran saya susah pak. Jualan TV gak laku-laku buat bayar, bingung),” katanya.
"Sampeyan ngono iku gak mikir tah. Mateni bakale akibate koyok ngene gak mikir tah," kata polisi dikutip Viva Cinjur dari unggahan akun Laksamana Cengho di Grup Facebook Purwodadi Asri, Kamis, 2 November 2023.
Yang diartikan "(Kamu nggak mikir kah. Membunuh akan berakibat seperti ini)."