Momen Anjing Pelacak Gigit Komandan Polisi Saat Amankan Aksi Unjuk Rasa
- VIVA.co.id
Cianjur – Belum lama ini viral sebuah video yang memperlihatkan seekor anjing K9 atau anjing pelacak menggigit celana seorang komandan polisi berpangkat Ipda.
Video tersebut dibagikan oleh akun Instagram @fakta.jakarta. Dalam video tersebut, terlihat dua anggota polisi membawa dua ekor anjing pelacak saat bertugas mengamankan aksi unjuk rasa di sebuah jalan raya.
Saat komandan polisi itu berteriak mengamankan unjuk rasa tersebut, tiba-tiba salah seekor anjing pelacak tersebut langsung menghampiri komandan polisi menggigit celananya.
Bahkan, badan polisi berpangkat Ipda itu sampai tertarik ke belakang. Anjing K9 itu menerkam bagian celana polisi sebelah kiri. Beruntungnya, pawang anjing itu bergegas menarik anjing yang menggigit celana polisi dan langsung menutup mulut si anjing agar tidak bertindak lebih ganas.
Namun, suasana saat itu menjadi gelak tawa dan tidak tegang ketika ada insiden tersebut. Para pengunjuk rasa itu ketawa karena aksi sang anjing yang menggigit komandan polisi.
Sontak saja video yang juga viral di TikTok itu ramai-ramai dibanjiri komentar warganet. Tidak sedikit dari mereka yang menyebut ada yang mencurigakan dibalik celana si polisi.
“Ya berarti anjingnya tau. Sense anjing tu lebih sensitive,” komentar salah satu netizen.
“Biasanya anjing jinak jadi menggigit gitu karena ada sesuatu yang mencurigakan. Soalnya itu anjing adalah anjing yang terlatih,” kata netizen yang lain.
“Gue jadi curiga sama isi kantong celananya,” sambung netizen lainnya.
Sebagai informasi, Detasemen K-9 atau Detasemen anjing pelacak diberikan tugas untuk menemukan bahan peledak, operasi pelacakan narkoba, dan operasi pengamanan. Selain itu, Detasemen ini banyak digunakan untuk mencari korban bencana alam seperti longsor hingga gempa bumi.
Untuk Detasemen K-9, anjing-anjing yang sering digunakan meliputi German Sheperd, Rottweiler, Doberman Pinscher, Labrador Retriever, Belgian Malinois, Giant Shnautzer, Boxer, Great Dane, Bullmastiff, dan Staffordshire Terrier. Semua anjing ini dipilih berdasarkan karakteristik yang kuat dan mampu menjalani pelatihan khusus di Tim K-9.
Proses pelatihan bagi anjing-anjing ini dimulai dengan pemeriksaan kesehatan, evaluasi perilaku, dan kemampuan mendeteksi aroma tertentu.
Pelatihannya tidak hanya menekankan pada peningkatan kemampuan fisik, namun juga fokus pada aspek-aspek seperti kecermatan dalam menemukan senjata api, objek kecil, serta melacak keberadaan orang yang hilang. Pelatihan intensif ini bertujuan agar anjing dapat lulus ujian dengan hasil memuaskan.