Mencicipi Burayot: Kudapan Tradisional Sunda yang Lezat dan Otentik

Cianjur –Burayot adalah salah satu kudapan tradisional Sunda terutama di daerah Garut yang memiliki rasa manis dan tekstur kenyal. 

Terbuat dari bahan utama tepung beras, gula aren, dan santan, camilan ini menawarkan cita rasa autentik yang telah diwariskan secara turun-temurun. 

Nama "Burayot" sendiri berasal dari bahasa Sunda yang berarti menggantung, merujuk pada bentuknya yang unik. 

Sebagai salah satu kuliner tradisional yang langka, Burayot sering dijadikan oleh-oleh khas oleh wisatawan yang berkunjung ke Garut.

Yuk, kenali lebih dekat kelezatan dan keunikan Burayot yang penuh dengan nilai budaya dan sejarah ini!

Resep:

300 gram beras putih

200 gram gula merah, iris halus

70 ml air

1 sdm gula pasir

1/2 sdt garam

2 lembar daun pandan, simpulkan

Secukupnya minyak utk menggoreng

Cara Membuat

- Rendam beras selama semalam agar empuk. Besoknya, cuci beras dan tiriskan. 

Blender beras sedikit2 sampai jadi tepung beras halus.

- Di dalam wajan/panci, larutkan 70 ml air, gula merah iris, daun pandan, garam dan gula pasir. Aduk hingga mengental, kurleb 20-25 menit. Tandanya sudah matang, bila teksturnya sudah berubah menjadi lebih kental saat menetes. Angkat, biarkan agak hangat.

- Masukkan sedikit demi sedikit tepung beras, aduk rata sampai tercampur dgn air gula. Aduk terus hingga tercampur rata dan adonan kalis gak lengket di tangan.

- Oles tangan dengan minyak. Ambil secukupnya adonan, bentuk bulatan lalu pipihkan.

Siapkan sumpit bambu atau kayu (saya pake sujen). Ambil 1 adonan yang sudah dipipihkan dan goreng di minyak panas, guyur2 dan langsung balik hingga mengembang kurleb 10 detik. Ambil / tusuk tengahnya dengan sujen bagian yg tumpul, angkat. Hasilnya kue akan menggelantung / ngaburayot.

- Tiriskan dgn cara digantung supaya sisa minyak tiris. Lakukan hingga adonan habis.

Burayot khas Garut siap dinikmati. Teksturnya renyah di luar dan empuk di dalam. Rasanya mirip kue cucur atau kue cincin ali.