Inilah Harga Youtube Premium Naik di 2024, Indonesia Termasuk Juga dengan Kenaikan Harganya!

YouTube
Sumber :
  • Istimewa

Cianjur –Pengguna YouTube Premium tampaknya akan terkejut dengan kenaikan harga langganan YouTube baru-baru ini. 

Peningkatan harga ini terjadi di beberapa negara di Asia dan Eropa.

YouTube

Photo :
  • Istimewa

Irlandia, Belanda, Italia, Belgia, Swiss, Denmark, Swedia, Norwegia, dan Republik Ceko adalah beberapa negara di Eropa yang terkena dampaknya. 

Di sisi lain, Singapura, Uni Emirat Arab, Malaysia, Arab Saudi, Indonesia, dan Thailand adalah negara-negara di Asia. 

Peningkatan harga YouTube Premium ini juga berdampak pada Kolombia.

Harga Baru Youtube Premium di Indonesia

Untuk Indonesia sendiri, mulai bulan ini, harga untuk paket individu mengalami peningkatan dari 59.000 IDR menjadi 69.000 IDR. Sementara itu, untuk paket keluarga, harga melesat dari 99.000 IDR menjadi 139.000 IDR. Ini berarti kenaikan sekitar 17% untuk paket individu dan lonjakan hingga 40% untuk paket keluarga.

Kenaikan harga ini bukanlah hal baru, karena sebelumnya banyak negara lain juga mengalami hal serupa. Fokus utama kenaikan kali ini tampaknya berada di Eropa, meskipun juga beberapa dirasakan pengguna di Asia, termasuk Indonesia.

Namun banyak pengguna yang merasa bahwa harga baru ini sudah berada di luar batas wajar, sehingga mereka mempertanyakan nilai yang diberikan oleh layanan tersebut. Seorang pengguna dari Denmark mengungkapkan bahwa dengan kenaikan ini, YouTube kini menjadi layanan streaming termahal yang ada, melebihi biaya langganan Amazon Prime, Netflix, dan HBO yang digabungkan.

Alasan Google Naikan Harga Youtube Premium

Pihak Google beralasan bahwa kenaikan harga ini diperlukan untuk terus meningkatkan kualitas layanan dan mendukung para kreator yang menghasilkan konten. Namun, argumen tersebut tampaknya tidak cukup memuaskan para pelanggan, yang merasa tertekan dengan biaya yang semakin membengkak.

Ironisnya, pengguna yang mendaftar melalui Apple mengalami kenaikan harga yang bahkan lebih tinggi, mencapai 60%. Hal ini dianggap sebagai “pajak” bagi mereka yang memilih mendaftar melalui platform Apple, di mana harga untuk mereka yang berlangganan langsung melalui Google jauh lebih rendah.

Dengan kenaikan harga ini, bukan tidak mungkin banyak pelanggan yang memilih untuk beralih ke layanan streaming lain yang lebih terjangkau. Keputusan ini bisa menjadi langkah berisiko bagi Google dalam mempertahankan pangsa pasar di industri streaming yang semakin kompetitif.