Jualan Kimbab hingga Mango Sticky Rice: Perjalanan Sukses Ara di Dunia Kuliner, Omset Haira Food Kini Rp1 Juta Sehari!

Ara, Owner Haira Food
Sumber :
  • youtube/rajarasa channel

Cianjur – Mutiara, atau yang lebih akrab dipanggil Ara, adalah seorang pengusaha muda yang kini sukses menjalankan usaha kuliner bernama Haira Food di Stadion Maguwo, Yogyakarta

 

Perjalanan bisnisnya dimulai satu tahun yang lalu, ketika dia lulus kuliah dan memutuskan untuk mencari peluang usaha sambil menunggu panggilan kerja. 

 

Tidak disangka, usaha kuliner yang awalnya hanya untuk mengisi waktu ini kini berkembang pesat.

Jagung Goreng Haira Food

Photo :
  • youtube/Rajarasa Channel

ikutip dari akun Youtube "Rajarasa Channel", Senin (2/12), pada awalnya, bisnisnya berjalan lambat. 

 

"Waktu pertama kali mulai, paling cuma ada 5 sampai 10 orang yang beli dalam seminggu," ungkap Ara mengenang masa-masa awal usahanya. 

 

Namun, berkat kerja keras dan strategi pemasaran melalui konten TikTok, jumlah pembeli mulai meningkat secara signifikan.

 

"Minggu kedua, pembeli mulai naik jadi 20-30 orang. Alhamdulillah, sekarang bisa sampai 70 orang per hari pada weekdays, dan bisa dua kali lipat saat weekend," tambah Ara.

 

Usaha kuliner Ara fokus pada makanan khas Korea, seperti Kimbab, Dakbal, dan Chicken Wings, serta menu musiman seperti jagung goreng, cor ribs, dan mango sticky rice. 

 

"Menu baru kami, seperti cor ribs dan mango sticky rice, sudah berjalan sekitar dua minggu dan mendapat respons positif," katanya. 

 

Dalam sehari, Ara bisa menghabiskan 5 hingga 7 kilo jagung untuk cor ribs yang sangat diminati pelanggan. 

 

Bahkan, Ara pernah merasakan omset luar biasa ketika jualan food cocktail viral di media sosial, 

 

"Pernah satu hari omset kami hampir mencapai 3 juta rupiah," ujarnya dengan bangga.

 

Berawal dari modal nekat, Ara kini memiliki tiga karyawan yang membantunya menjalankan usaha. 

Meskipun tidak memiliki latar belakang pendidikan kuliner, Ara tetap percaya diri menjalankan bisnis ini. 

 

"Saya nggak bisa masak, tapi sering coba-coba di rumah, jadi belajar sedikit-sedikit. Kalau wanita kan harus pintar masak, supaya suami betah," candanya.

 

Ara juga menekankan pentingnya mentalitas yang kuat dalam berbisnis. 

 

"Buat teman-teman muda, jangan malu jualan. Bisnis itu bisa melatih kita untuk berkembang dan maju. Jangan gengsi, apalagi kalau ada yang meremehkan," katanya. 

 

Sebagai lulusan S1 Kimia dari Universitas Islam Indonesia (UII), Ara merasa bahwa tidak ada yang salah dengan memilih jalur berbisnis meski sudah berpendidikan tinggi. 

 

"Yang penting saya nggak menganggur dan cari rezeki dengan cara yang halal," ujarnya.

 

Bagi Ara, kesuksesan ini tidak datang begitu saja. 

 

"Awalnya kami jualan dengan omset cuma 100 ribu hingga 200 ribu per hari, tapi berkat viral dan strategi yang tepat, kini omset kami bisa mencapai 500 ribu hingga 1 juta rupiah sehari. Bahkan, kalau weekend bisa dua kali lipat," jelasnya. 

 

Melihat potensi pasar dan respons positif dari pelanggan, Ara kini semakin yakin untuk mengembangkan usahanya ke depan.

 

Bagi Ara, kesuksesan ini bukan hanya soal uang, tetapi juga tentang kepuasan pelanggan dan belajar dari pengalaman. 

 

"Tantangannya pasti ada, tapi yang penting kita terus berusaha dan tidak pernah menyerah," tutupnya.