Jualan Cilor di Rajagaluh Omzet Tembus Rp3 Juta per Hari

Cemilan Cilor depan SDN 1 dan 2 Rajagaluh
Sumber :
  • Channel Youtube "Isricky Family"

Cianjur – Selama bulan Ramadan, pedagang takjil di kawasan Rajagaluh, Majalengka, menikmati lonjakan penjualan yang signifikan. 

 

Salah satu jajanan yang mendulang omzet tinggi adalah cilor, camilan khas yang disukai banyak orang. 

 

Seorang pedagang cilor di daerah ini mengungkapkan bahwa selama bulan Ramadan, ia bisa menghasilkan omzet hingga Rp3 juta setiap hari dari penjualan cilor.

 

Penjualan cilor yang meningkat ini didorong oleh tingginya minat masyarakat yang mencari jajanan praktis dan lezat untuk berbuka 

 

 

Cemilan Cilor depan SDN 1 dan 2 Rajagaluh

Photo :
  • Channel Youtube

 

Selain harga yang terjangkau, rasa cilor yang gurih dan teksturnya yang renyah membuat jajanan ini menjadi primadona di antara takjil lainnya. 

 

 

"Cilor ini cocok buat yang mau buka puasa dengan camilan yang ringan tapi mengenyangkan," ungkap seorang pembeli.

 

Dikutip dari chanel youtube Isricky Family, Rabu (6/11), Pedagang cilor ini mengaku bahwa omzet penjualan bisa meningkat hingga tiga kali lipat selama Ramadan dibandingkan hari biasa. 

 

"Kalau di hari biasa omzetnya sekitar Rp1 juta, tapi pas puasa bisa sampai Rp3 juta," ujar salah satu pedagang. 

 

Kondisi ini dimanfaatkan oleh para penjual untuk meningkatkan persediaan dan menjaga kualitas produk agar tetap diminati pelanggan.

 

Banyaknya pengunjung yang mencari takjil di kawasan Rajagaluh juga menjadi faktor pendukung tingginya omzet pedagang. 

 

Di sepanjang Jalan Pangeran Muhammad, deretan penjual jajanan membuat suasana semakin meriah saat menjelang waktu berbuka puasa. 

 

Cilor menjadi salah satu jajanan yang paling banyak dicari karena cocok sebagai camilan pembuka sebelum makan besar.

 

Selain menjual cilor dalam bentuk siap santap, beberapa pedagang juga menawarkan cilor mentah sebagai stok untuk mereka yang ingin menyimpannya di rumah. 

 

Cara ini ternyata berhasil menambah omzet penjualan, terutama bagi keluarga yang ingin menikmati cilor kapan saja. 

 

"Pembeli sekarang sering beli cilor mentah juga untuk dimasak di rumah," jelas seorang penjual.

 

Tingginya omzet cilor selama Ramadan menjadi bukti bahwa usaha jajanan kaki lima ini masih memiliki peluang besar. 

 

Para pedagang berupaya untuk mempertahankan kualitas dan meningkatkan variasi rasa agar pelanggan tetap tertarik. 

 

Inovasi rasa juga menjadi salah satu strategi yang diterapkan, misalnya dengan menambahkan bumbu pedas atau taburan keju.

 

Dengan permintaan yang terus meningkat, pedagang cilor di Rajagaluh berharap Ramadan tahun ini memberikan keuntungan lebih baik. 

 

Menurut mereka, menjaga kebersihan, kualitas, dan pelayanan adalah kunci untuk sukses dalam berjualan cilor. 

 

"Selama kualitas terjaga, insya Allah omzet akan tetap stabil," ujar seorang pedagang penuh semangat.