Mariana Yunita Hendriyani Opat, Inisiator Edukasi Seks Melalui Tenggara Youth Community
- Istimewa
Cianjur – Kejadian Pelecehan Seksual sudah menjadi fenomena umum di Indonesia, terbukti dari banyaknya kasus pelecehan serta tindak kekerasan seksual yang dilaporkan. Kurangnya pengetahuan dan pembelajaran juga menjadi alasan mengapa seseorang kadang-kadang memilih untuk tidak berbicara atau menyembunyikan diri ketika mereka mengalami pelecehan seksual.
Ditambahkan edukasi seks yang masih dianggap sensitif bahkan dianggap tidak penting untuk didiskusikan. Pada kenyataannya, peningkatan kesadaran seksual sejak dini sangat penting untuk memastikan pemahaman yang benar tentang tubuh, fungsionalitas organ reproduksi, dan isu-isu yang berkaitan dengan hubungan seksual.
Keadaan yang dianggap tabu ini menjadi salah satu faktor yang mendorong Mariana Yunita Hendriyani Opat atau Tata Yunita, seorang wanita kuat dari Nusa Tenggara Timur (NTT), untuk menghadapi dan mengeliminasi rintangan-rintangan yang berkaitan dengan isu-isu Hak-hak Kesehatan Seksual dan Reproduksi (HKSR) Anak dan Remaja yang dianggap tabu.
Mariana sebagai pencetus Tenggara Youth Community yang menginisiasi Bacarita Kespro menemukan bahwa dari 500 orang remaja di provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), sebagian besar tidak memiliki akses terhadap sumber informasi mengenai pendidikan seksual dan komunitas yang dapat membantu mereka dalam berdialog tentang isu pendidikan seksual.
Jumlah ini cocok dengan berbagai permasalahan lain seperti insiden pelecehan seksual yang masih sering terjadi atau kehamilan di luar pernikahan di kalangan remaja NTT.
Dia menjelaskan bahwa banyak anak memutuskan untuk keluar dari sekolah ketika mereka mengalami kehamilan di luar pernikahan, dan orang tua mereka tidak melawan karena kurangnya pengetahuan mereka tentang hak-hak dan kebutuhan remaja.
Di tempat inilah Bacarita Kespro muncul. Cerita diambil dari bahasa Melayu Kupang yang artinya menceritakan.
Program ini menyajikan pendidikan mengenai kesehatan seksual dan reproduksi untuk remaja dengan cara pembelajaran yang baru seperti bercerita, permainan edukatif, dan menggunakan alat peraga.
Target program ini adalah remaja yang berasal dari kelompok poor, marginal, social excluded, dan underserved.
Saat ini, program Bacarita Kespro sudah melibatkan 2. 000 anak muda dari 43 kelompok di seluruh provinsi NTT. Wilayah ini meliputi Kota Kupang, Oesao Village in Kupang Regency, Neke Village in South Central Timor Regency, dan Kera Island in East Sumba Regency in collaboration with Kopernik.
Di samping itu, guna memperluas kesempatan untuk mengakses pendidikan seksual, mereka menjalin kerjasama dengan BKKBN, Komisi Penanggulangan AIDS, dan Woman for Indonesia.
Sebagai informasi, Mariana Yunita Hendriyani Opat salah satu pemenang astra di tahun 2020, dengan nama kegiatan Edukasi Informasi Hak Kesehatan Seksual dan Reproduksi pada Anak dan Remaja.