Inovasi Trisno Sulap Dusun Terpencil Jadi Desa Wisata Menari

Trisno
Sumber :
  • Istimewa

Cianjur – Dengan semangat juang yang membara, Trisno, seorang pemuda visioner, berhasil merubah wajah Dusun Tanon yang terpencil menjadi Desa Wisata Menari yang kini menjadi destinasi favorit para wisatawan. 

Berbekal latar belakang pendidikan sosiologi dan kecintaannya pada kampung halaman, Trisno menginisiasi berbagai inovasi yang mampu mengangkat potensi lokal menjadi daya tarik wisata yang unik. Lewat program pemberdayaan masyarakat, Trisno melibatkan seluruh warga dalam mengembangkan berbagai atraksi wisata seperti pertunjukan seni tradisional, wisata kuliner khas, dan kegiatan edukasi tentang alam dan budaya setempat. 

Tak hanya itu, Trisno juga mendirikan homestay yang dikelola langsung oleh warga, sehingga memberikan dampak ekonomi yang signifikan bagi masyarakat sekitar. 

Keberhasilan Trisno dalam membangun Desa Wisata Menari menjadi bukti nyata bahwa dengan kreativitas, kerja keras, dan semangat gotong royong, sebuah desa terpencil pun dapat menjelma menjadi destinasi wisata yang berkelanjutan dan mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Sulit untuk membayangkan bahwa sebuah tempat wisata yang menarik dan unik bisa muncul dari sebuah dusun kecil di Tanon, Semarang

Trisno

Photo :
  • Istimewa

Dusun Tanon kini dikenal sebagai Desa Menari berkat upaya seorang pemuda bernama Trisno Widodo. Desa wisata ini menawarkan berbagai kesenian tradisional. 

Setelah menyelesaikan studinya di Universitas Muhammadiyah Surakarta, Tristono memilih pulang ke kampung halamannya. Setelah melihat banyak potensi di desanya, Trisno bertekad untuk mengubah wajah Dusun Tanon. Ia dengan semangat mengajak warga untuk bekerja sama untuk meningkatkan potensi wisata desa mereka. 

Konsep Desa Menari berasal dari keinginan Trisno untuk mempertahankan seni tradisional dan meningkatkan ekonomi masyarakat. 

Pengunjung dapat melihat tarian Topeng Ayu, Kuda Debog, Kuda Kiprah, dan Warok Kreasi yang dibawakan langsung oleh warga desa di tempat wisata ini. 

Desa Menari tidak hanya memiliki pertunjukan seni; itu juga memiliki pengalaman wisata yang unik, seperti makanan khas desa, tempat wisata alam, dan homestay. Semuanya dirancang dengan baik untuk membuat pengunjung nyaman dan betah.

Desa Menari menghasilkan sekitar Rp250 juta dalam waktu kurang dari tiga tahun, belum termasuk keuntungan tambahan dari penjualan barang lokal yang dikelola oleh masyarakat desa. 

Misalnya, produk kerajinan tangan, produk olahan susu, dan makanan dan minuman khas desa yang ditawarkan kepada pengunjung Ekonomi desa meningkat karena pendapatan ini, dan warga setempat menerima peluang kerja. 

Namun bagi Trisno, keberhasilan Desa Menari bukan hanya soal uang. Yang lebih penting adalah bagaimana desa ini bisa memberikan lapangan pekerjaan yang layak bagi para pemuda desa agar mereka tidak perlu merantau ke kota untuk mencari pekerjaan.

Desa-desa lain di Indonesia mendapat inspirasi dari kisah sukses Desa Menari. Trisno menunjukkan bahwa desa kecil pun dapat menjadi destinasi wisata yang menarik dengan semangat dan inovasi. Trisno telah menerima banyak penghargaan atas upayanya untuk memajukan masa depan kampung halamannya. Salah satu penghargaan yang dia terima adalah Apresiasi SATU Indonesia Awards dari Astra pada tahun 2015 untuk kontribusi lingkungannya.