Pimpinan Al Zaytun Panji Gumilang Campurkan Shaf Salat Pria dan Wanita, Ini Alasannya
- VIVA.co.id
Cianjur – Pondok Pesantren (Ponpes) Al Zaytun beberapa waktu lalu viral di media sosial karena telah mencampurkan shaf salat antara pria dengan wanita. Hal itu menjadi sorotan lantaran tidak lazim dan dinilai sesat.
Menanggapi hal itu, Pimpinan Ponpes Al Zaytun Panji Gumilang menyampaikan pihaknya melakukan hal itu hanya ingin mengangkat martabat seorang perempuan.
"Saya mengedepankan fikih sosial, mengangkat harkat, martabat wanita yang selama ini terpinggirkan. Baru dimulai dalam politik, itupun hanya 30%," kata Panji dalam program Kick Andy yang dikutip pada Kamis (29/6/2023).
Panji Gumilang mengakui hal itu berdasarkan pemahaman dirimya dalam Alquran. Ia menegaskan bahwa laki-laki dan perempuan harus sejajar dan memiliki hak yang sama.
"Pemahaman saya dari Alquran, harus sejajar. Kalau soal itu saja dibilang menyesatkan, gimana dunia? Itu hak asasi manusia untuk menjalankan ibadah menurut keyakinannya," jelasnya.
Selain itu, Panji Gumilang mengaku tidak masalah ketika pihak lain menyebut pemahaman yang dianutnya menyimpang. Namun baginya, hal itu tidak bisa disamakan antara pemahaman satu orang dengan yang lainnya.
"Itu anggapan yang tidak sama dengan anggapan kita, ya oke-oke saja. Wong saya juga tidak menyalahkan orang itu. Ini lah kebebasan beragama, siapapun tidak boleh memberikan stigma," kata Panji Gumilang.
Ia juga menyampaikan, kurikulum yang dipakai di Al Zaytun berdasarkan Kementerian Agama. Maka itu, ia membantah pernyataan bahwa Ponpes yang dipimpinnya menganut ajaran sesat.
"Kalau kita pikir ajaran di Al Zaytun ada kurikulum. Kurikulum jelas, dari departemen Agama, kurikulum Diknas kita combine dan itu mendapatkan akreditasi A unggul," ujarnya.
Menurut Panji, akreditasi A unggul itu mulai dari tingkat Sekolah Dasar (SD) hingga tingkat atas. "Kalau itu sebuah ajaran sesat, dari dulu sudah out," pungkasnya.