Asal Muasal Lampu Gentur, Kerajinan Tangan Khas Cianjur Jawa Barat

Lampu Gentur, simbol Cianjur.
Sumber :
  • Instagram @napakjagatpasundan

CianjurLampu Gentur adalah salah satu produk kerajinan tangan yang menjadi ciri khas dari Cianjur, sebuah kabupaten di provinsi Jawa Barat.

Lampu Gentur memiliki bentuk yang unik dan cantik, dengan berbagai motif dan warna yang menarik.

Lampu Gentur juga memiliki sejarah dan nilai budaya yang tinggi, karena berasal dari tradisi para santri yang menggunakan lampu cempor untuk menerangi perjalanan mereka saat pulang mengaji di malam hari.

Sejarah

Lampu Gentur Lampu Gentur berasal dari Kampung Gentur, Desa Jambudipa, Kecamatan Warungkondang, Kabupaten Cianjur.

Di kampung ini, terdapat sebuah pesantren yang didirikan oleh KH. Ahmad Syathibi Al-Qonturi, atau yang lebih dikenal dengan Mama Gentur.

Beliau adalah seorang ulama yang alim dan disegani oleh banyak masyarakat. Banyak orang yang datang untuk belajar agama atau berziarah ke makam beliau.

Pada awalnya, lampu Gentur adalah lampu cempor yang digunakan oleh para santri untuk berangkat dan pulang mengaji di malam hari.

Karena listrik belum tersebar secara merata, lampu cempor menjadi satu-satunya sumber penerangan.

Lampu cempor dibuat dari kaleng susu bekas yang dipasang kaca di sampingnya agar api tidak tertiup angin. Bahan bakarnya adalah minyak tanah yang diberi sumbu.

Seiring dengan perkembangan zaman, lampu cempor mulai dimodifikasi menjadi lampu hias yang lebih indah dan variatif.

Salah seorang perajin bernama Enang mengambil inspirasi dari lampu Maroko, yaitu lampu hias yang banyak dipakai di negara Timur Tengah.

Ia membuat kerangka lampu dari besi atau kuningan dan memasang kaca berwarna-warni di dalamnya.

Ia juga membuat berbagai motif seperti storloop, Minangkabau, bunga, geometris, dan lain-lain.

Lampu Gentur model baru ini kemudian menyebar dan diminati oleh banyak orang. Para santri yang berasal dari berbagai daerah membawa lampu Gentur ke kampung halaman mereka sebagai oleh-oleh atau souvenir.

Para peziarah yang datang ke makam Mama Gentur juga tertarik untuk membeli lampu Gentur sebagai kenang-kenangan.

Selain itu, lampu Gentur juga digunakan sebagai hiasan dinding, hiasan meja, atau tempat menyimpan seserahan dalam pernikahan.

Identitas Desain

Lampu Gentur Lampu Gentur memiliki identitas desain yang khas dan berbeda dengan lampu hias lainnya. Identitas desain ini dapat dilihat dari beberapa aspek, yaitu:

- Bentuk: Lampu Gentur memiliki bentuk geometris yang simetris dan harmonis. Bentuk ini mencerminkan keseimbangan dan keselarasan antara unsur-unsur desain. Bentuk lampu Gentur juga mengikuti bentuk kaleng susu bekas yang menjadi bahan dasarnya.

- Warna: Lampu Gentur menggunakan warna-warna cerah dan kontras yang menciptakan efek visual yang menarik. Warna-warna ini dipilih sesuai dengan selera dan kreativitas perajin. Warna-warna ini juga melambangkan kegembiraan dan keberagaman budaya.

- Motif: Lampu Gentur memiliki motif-motif yang bervariasi dan unik. Motif-motif ini dibuat dengan cara memotong kaca berwarna-warni sesuai dengan pola yang diinginkan. Motif-motif ini dapat bersifat abstrak atau figuratif, seperti bunga, daun, binatang, atau simbol-simbol budaya.

- Fungsi: Lampu Gentur memiliki fungsi utama sebagai penerangan dan hiasan. Lampu Gentur dapat memberikan cahaya yang hangat dan nyaman bagi penggunanya. Lampu Gentur juga dapat mempercantik ruangan dengan warna-warna dan motif-motifnya.

Selain itu, lampu Gentur juga memiliki fungsi sosial dan budaya sebagai media komunikasi dan ekspresi diri.(hen)