Mas Beni Berinovasi Jual Ayam Utuh, Kini Punya 3 Outlet dalam 2 Tahun, Omset Rp2,5 Juta per Hari!

Goreng Ayam Utuh Mas Beni
Sumber :
  • youtube/Rajarasa Channel

Cianjur –  Bagi sebagian orang, membuka usaha kuliner tidak selalu mulus di awal, namun hal itu tidak berlaku bagi Mas Beni, seorang pengusaha yang sukses menjual ayam utuh dengan cara unik. 

Berbeda dari kebanyakan pedagang ayam yang menjual ayam potong, Mas Beni memilih untuk memperkenalkan produk ayam utuh sebagai inovasi baru di pasar. 

 

Awalnya, ia hanya membawa 30 ekor ayam per hari, namun kini jumlahnya meningkat menjadi 50 hingga 60 ekor per hari, dengan omzet mencapai 2,5 juta rupiah.

Goreng Ayam Utuh Mas Beni

Photo :
  • youtube/Rajarasa Channel

“Tujuan pertama saya mencoba ayam utuh ini adalah untuk memberikan sesuatu yang berbeda. Di pasaran, ayam utuh belum banyak dijual, jadi saya melihat peluang di sini,” ungkap Mas Beni dengan antusias. 

 

Ia memulai usaha ini sekitar dua tahun yang lalu, dan sejak saat itu, penjualannya terus berkembang pesat. 

 

Bahkan, dalam waktu singkat, ia berhasil membuka tiga outlet yang tersebar di berbagai lokasi.

 

Satu ayam utuh dijual dengan harga Rp50.000, dan dalam waktu tiga jam, 50 hingga 60 ekor ayam bisa habis terjual. 

 

"Di waktu-waktu tertentu, seperti saat CFD, bisa habis dalam dua hingga tiga jam. Saya seringkali kewalahan karena permintaan yang terus meningkat," tambahnya. 

 

Meski demikian, Mas Beni selalu memastikan kualitas ayam yang dijual tetap terjaga, dengan tepung yang digunakan tidak terlalu banyak agar tetap nikmat saat digoreng.

 

Yang membuat usaha ini semakin menarik adalah konsep penyajiannya yang disertai dengan sambal khas. 

 

Ada empat varian sambal yang ditawarkan, yakni sambal bawang, sambal hijau, hot lava, dan sambal keju, yang semuanya menjadi favorit pelanggan. 

 

"Sambal bawang dan sambal hijau adalah yang paling banyak diminati. Kalau yang lain, ya ada, tapi tetap yang dua itu yang laris," jelasnya.

 

Selain ayam utuh, Mas Beni juga berinovasi dengan menambahkan menu kopi sebagai pelengkap. 

Konsep 'kopi dan ayam' ini langsung mendapatkan respons positif dari pelanggan. 

 

“Kami menyadari bahwa pelanggan sekarang lebih suka sesuatu yang baru. Jadi, kami coba mix ayam dengan kopi. Ternyata banyak yang suka,” ujarnya.

 

Dalam perjalanan usaha ini, Mas Beni sempat mengalami pasang surut. 

 

Namun, dengan semangat pantang menyerah, ia terus berinovasi dan mencari cara untuk meningkatkan penjualannya. "

 

Yang paling penting adalah kita ramah dengan pelanggan. Sapa mereka dengan senyuman, dan buat mereka merasa nyaman. Itu kunci sukses kami," tutur Mas Beni.

 

Dalam waktu dua tahun, usaha ayam utuh ini telah berkembang pesat dan Mas Beni berharap dapat membuka lebih banyak outlet ke depannya. 

“Saya ingin terus berkembang dan memberikan produk yang lebih baik lagi. Yang penting jangan patah semangat, terus berinovasi dan selalu cari cara untuk memperbaiki usaha kita,” pesannya kepada para calon pengusaha muda.

 

Kini, usaha ayam utuh yang dimulai dengan modal kecil dan hanya beberapa ekor ayam setiap hari telah berubah menjadi bisnis yang menjanjikan dengan tiga outlet yang tersebar. 

 

Tidak hanya menjual ayam, tetapi juga membangun hubungan yang kuat dengan pelanggan melalui pelayanan yang ramah dan produk yang inovatif.