Dari Gerobak Kecil ke Omset Rp 230 Juta per Bulan: Kisah Sukses Ega Donat Si Bungsu
- youtube/Naik Kelas
Cianjur – Ega Nur Akbar Malik (25 tahun), seorang pemuda asal Tasikmalaya, berhasil meraih kesuksesan besar dari bisnis donat yang dirintisnya sejak 2017.
Berbekal resep sederhana dari sang ayah, Ega mampu membangun usaha donat yang kini sukses mendulang omset sekitar Rp 200-230 juta per bulan.
Ega menceritakan, inspirasinya memulai bisnis ini datang setelah ia merasa jenuh bekerja di salah satu ritel di Bekasi.
"Kerja dari pagi sampai malam itu rutinitas yang akhirnya bikin saya berpikir, kenapa tidak mencoba usaha sendiri," katanya.
Dikutip dari Chanel Youtube "Naik Kelas", Jumat (15/11), berbekal keberanian, Ega memutuskan untuk mengundurkan diri dari pekerjaannya.
"Waktu saya bilang ke atasan mau resign, beliau bertanya, ‘Mau ke mana?’ Saya jawab, mau usaha donat," ujarnya.
Setelah kembali ke Tasikmalaya, Ega segera menemui ayahnya untuk belajar membuat donat.
"Pak, tolong ajarin saya bikin donat," kenang Ega.
Meski bermodalkan peralatan sederhana seperti mesin kecil dan gerobak, Ega memulai bisnisnya dengan keyakinan tinggi.
"Modal besar tidak selalu jadi penentu, yang penting niat dan kemauan," tegasnya.
Memulai usaha dari gerobak kecil, Ega tidak menyangka bisnis donatnya akan berkembang pesat.
"Awalnya memang sulit, tapi saya terus belajar mencari bahan berkualitas dan resep yang pas," tutur Ega.
Usahanya tidak selalu mulus, di mana ia sempat menerima kritik dari pelanggan yang kecewa dengan produknya. Namun, hal tersebut justru memotivasinya untuk terus berinovasi.
Kini, Donat Si Bungsu menjadi salah satu donat favorit di Tasikmalaya dengan ciri khas tekstur empuk dan lembut.
"Kami juga bisa menerima pesanan custom karakter sesuai keinginan pelanggan, itulah kelebihan kami," jelas Ega.
Berkat inovasi tersebut, Donat Si Bungsu berhasil menarik perhatian banyak konsumen dan terus berkembang hingga memiliki beberapa outlet.
Menghadapi persaingan, Ega memilih untuk tidak berpuas diri.
"Omset Rp 230 juta itu tidak datang begitu saja, butuh konsistensi dan inovasi," ucapnya.
Salah satu inovasi terbaru adalah donat dengan cita rasa asin yang menggunakan topping abon dan saus.
"Ternyata, respons pasar bagus, banyak yang suka karena tidak semua orang menyukai yang manis," tambahnya.
Meski sudah meraih kesuksesan, Ega tetap rendah hati.
"Saya tidak pernah menyangka akan sampai di titik ini. Yang penting adalah tetap fokus pada kualitas dan pelayanan," pungkasnya.
Kini, Donat Si Bungsu telah menjadi bukti nyata bahwa dengan kerja keras dan ketekunan, kesuksesan bisa diraih bahkan dari usaha kecil sekalipun.