Perjuangan Panjang Jawarul Mutakin Pengusaha Muda Blitar dalam Membangun Usaha

Jawarul Mutakin, pemilik Pusat Mesin Blitar
Sumber :
  • Channel Youtube Naik Kelas

Cianjur – Jawarul Mutakin, pemilik Pusat Mesin Blitar, mengingat kembali perjalanan sulitnya merintis usaha dari nol. 

 

Awalnya, ia harus mengerjakan semuanya sendiri, mulai dari mengelas, belanja bahan, hingga mengangkut besi-besi berat dengan gerobak. "Gerobaknya sering nyungsep di parit," kenangnya dengan penuh emosi. 

 

Semua tantangan itu tidak membuatnya menyerah. Saat itu, dia berjuang dengan keras meskipun tanpa modal yang cukup dan tidak ada bantuan dari pihak lain. 

 

Bahkan, di awal merintis usahanya, Jawarul merasa kesulitan mendapat pesanan dan sering kali harus bertahan hidup dengan penghasilan yang pas-pasan.

 

Mesin yang diproduksi

Photo :
  • Channel Youtube Naik Kelas

 

Dikutip dari chanel Youtube Naik Kelas, pada Rabu (6/11) ia mengalami titik terendah saat tidak ada pesanan yang masuk dan uang untuk makan pun tidak ada. Namun, ia tak pernah mengandalkan orang lain, karena sejak kecil, ia sudah terbiasa hidup mandiri. 

 

"Kalau enggak dapat pesanan, ya enggak makan," katanya. Meski begitu, ia terus berusaha dan bertahan. 

 

Fase-fase sulit itu bukanlah hal yang asing baginya, dan justru menjadi motivasi untuk memperbaiki kehidupannya dan kehidupan keluarga.

 

Melalui perjuangan yang gigih, Jawarul akhirnya mendapatkan kesempatan untuk memasarkan mesin yang ia ciptakan, seperti mesin cacah rumput dan mesin chopper untuk para petani dan peternak. 

 

Perlahan-lahan, pesanan pun mulai masuk. Namun, ia juga mengakui bahwa dalam tahap awal, banyak hal yang harus dipelajari, terutama dalam hal negosiasi harga. 

 

“Dulu, saya membeli bahan senilai Rp3 juta, tetapi justru menjualnya dengan harga Rp1 juta, saya rugi,” ujarnya sambil mengenang kesulitan yang harus ia hadapi saat itu.

 

Namun, dengan kegigihan dan niat untuk terus berkembang, usaha Jawarul mulai menunjukkan hasil. 

Meskipun banyak yang meragukan kemampuannya karena usianya yang masih muda, ia tetap berusaha membuktikan bahwa dia bisa menjalankan usaha ini dengan sukses. 

 

Jawarul pun mulai memperbaiki cara bernegosiasi dan memanfaatkan peluang yang ada, bahkan di tengah kesulitan ekonomi.

 

Perjuangannya semakin membuahkan hasil setelah ia mendapat pesanan dari dinas pemerintah, yang memberinya kesempatan untuk mengembangkan usaha lebih besar. 

 

Dari situ, Jawarul mulai memperoleh modal yang cukup untuk membeli bahan baku, memperluas produksi, dan mengembangkan usaha. 

 

Ia pun tidak hanya bertahan, tetapi berhasil mengubah kehidupannya dan keluarga menuju kehidupan yang lebih baik.

 

Kini, Jawarul tidak hanya mengelola usaha dari bengkel kecil, tetapi sudah memiliki tanah, kendaraan operasional, dan sejumlah karyawan yang bekerja di perusahaannya.

 

"Dulu itu susah, tapi sekarang Alhamdulillah, sudah banyak yang saya capai," ujarnya dengan penuh rasa syukur. 

 

Berkat kerja keras, kesabaran, dan semangat yang tak pernah padam, ia bisa mengubah keadaan dari yang sebelumnya sulit menjadi sukses.

 

Di tengah kesuksesan yang diraihnya, Jawarul tidak melupakan prinsip kejujuran. Ia percaya bahwa dengan menjaga kepercayaan pelanggan, kesuksesan akan mengikuti. 

 

"Kejujuran adalah hal yang paling penting, jika kita tidak jujur, orang tidak akan percaya," katanya. 1

 

Kepercayaan itu menjadi modal yang penting dalam menjalankan bisnisnya, dan meskipun usianya masih muda, ia berhasil membangun reputasi sebagai pengusaha yang dapat diandalkan.

 

Meski sudah mencapai banyak hal, Jawarul mengingatkan bahwa untuk mencapai kesuksesan tidak bisa dilakukan dengan cepat. 

 

Ia berpesan, "Yang penting itu konsisten. Terus bekerja keras dan berdoa, tidak ada yang instan." 

 

Dengan prinsip itulah ia berhasil mencapai titik ini, dan ia berharap kisahnya bisa menjadi inspirasi bagi banyak orang yang sedang berjuang dalam merintis usaha.